Artikel
Artikel merupakan karya tulis lengkap, seperti laporan berita atau esai di majalah, surat kabar dan sebagainya. Artikel adalah sebuah karangan prosa yang dimuat dalam media massa, yang membahas isu tertentu, persoalan, atau kasus yang berkembang dalam masyarakat secara lugas yang bertujuan untuk meyakinkan, mendidik atau menghibur.
Jenis-jenis artikel
Beberapa jenis artikel diantaranya :
1 Artikel Eksploratif
Artikel atau tulisan yang berisi ungkapan dari fakta-fakta menurut sudut pandang si penulis.
contoh: makalah penelitian
2. Artikel Eksplanatif
Adalah tulisan yang dibuat untuk menerangkan atau menjelaskan suatu hal kepada pembaca menurut berbagai sudut pandang, terutama dari sudut pandang penulisnya. Contoh artikel Eksplanatif : Buku berjudul "3 Pribadi Sukses" olej (Kevin Wu. Gatra, 16 Maret 2011), serta buku-buku sejenis lainnya.
3. Artikel Dekskriptif
Artikel atau tulisan yang disusun untuk menggambarkan sebuah permasalahan yang sedang terjadi dalam masyarakat.
4. Artikel Prediktif
Artikel yang memuat tentang sesuatu yang sifatnya akan atau belum terjadi, menurut analisa si penulis. Contoh artikel prediktif : Prakiraan cuaca, Prediksi skor (hasil) pertandingan sepakbola.
Cara penyusunan Artikel
Cara penyusunan artikel yang baik sebagai berikut :
1. Pikirkan topik yang ingin ditulis pada artikel
Menulis tentang topik yang relevan dengan minat merupakan awal yang baik, untuk membuat artikel lebih akurat. Menulis sesuatu yang menjadi inspirasi anda atau apa yang sedang ingin dilakukan.
2. Selalu menggunakan tata bahasa, tanda baca, dan ejaan yang benar
Mekanisme cara membuat artikel yang baik ini sangat penting untuk diterapkan ketika akan menulis sebuah artikel yang ingin dibaca orang lain. Menulis dengan tata bahasa yang baik akan memudahkan pembaca untuk mencerna isi dari artikel tersebut.
3. Gunakan diksi yang meninggikan
Seperti "apa itu?" Anda mungkin bertanya. Diksi berarti tinggi, bisa cukup sederhana seperti menggunakan huruf besar. Untuk memamerkan berbagai kosakata yang diterima pada sebagian besar topik pada artikel.
4. Menjelaskan topik
Gunakan istilah deskriptif dan paragraf untuk lebih menjelaskan maksud dari isi artikel tersebut. Pembaca tidak bisa membaca pikiran penulis, jadi tulislah paragraf untuk menggambarkan apa yang ingin di utarakan.
5. Jauhkan pendapat pribadi
Jangan membuat artikel tentang bagaimana anda membenci kucing atau bagaimana jenis kepribadian anda. Buatlah sebuah artikel yang jujur tentang bagaimana cara menyelesaikan sebuah tugas.
6. To the point
Sepertinya tidak seorangpun yang akan membaca pengantar artikel jika lebih lama dari maksud artikel tersebut. Menginformasikan topik artikel pada pembaca jangan terlalu panjang meliputi lima kalimat atau kurang.
Essai
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud,1997:270), disebutkan essai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Essai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Essai sebagai satu bentuk karangan dapat bersifat informal dan formal. Essai informal mempergunakan bahasa percakapan, dengan bentuk sapaan "saya" dan seolah-olah ia berbicara langsung dengan pembacanya. Adapun essai yang formal pendekatannya serius. Pengarang mempergunakan semua persyaratan penulisan.
Jenis-jenis Essai
Ada 6 jenis essai, diantaranya :
1. Essai deskriptif. Esai jenis ini dapay melukiskan subjek atau objek apa saja dapat menarik perhatian pengarang. Essai ini bisa mendeskripsikan sebuah rumah, sepatu, tempat rekreasi dan sebaginya.
2. Essai tajuk. Essai jenis ini dapat dilihat dalam surat kabar dan majalah. Essai ini mempunyai satu fungsi khusus, yaitu menggambarkan pandangan dan sikap surat kabar atau majalah tersebut terhadap satu topik dan isu dalam masyarakat. Dengan esai tajuk, surat kabartersebut membentuk opini pembaca. tajuk surat kabar tidak perlu disertai dengan nama penulis.
3. Esai cukilan watak. Esai ini memperbolehkan seorang penulis membeberkan beberapa segi dari kehidupan individual seseorang kepada para pembaca. Lewat cukilan watak itu pembaca dapat mengetahui sikap penulis terhadap tipe pribadi yang dibeberkan. Pada esai ini penulis tidak menuliskan biografi. Penulis hanya memilih bagian-bagian yang utama dari kehidupan dan watak pribadi tersebut.
4. Esai Pribadi. Hamoir sama dengan esai cukilan watak. Akan tetapi, esai pribadi ditulis sendiri oleh pribadi tersebut tentang dirinya sendiri. Penulis akan menyatakan "saya adalah saya. Saya akan menceritakan kepada saudara hidup saya dan pandangan saya tentang hidup". Penulis membuka tabir tentang dirinya sendiri.
5. Esai reflektif. Esai reflektif ditulis secara formal dengan nada serius. Penulis mengungkapkan dengan dalam, sungguh-sungguh, dan hati-hati beberapa topik yang penting berhubungan dengan hidup, misalnya kematian, politik, pendidikan, dan hakikat manusiawi. Esai ini ditunjukan kepada para cendekiawan.
6. Esai kritik. Dalam esai kritik penulis memusatkan diri pada uraian tentang seni, misalnya, lukisan, tarian, pahat, patung, teater, atau kesusasteraan. Esai kritik bisa menulis tentang seni tradisional, pekerjaan seseorang seniman pada masa lampau, atau tentang seni kontenporer. Esai ini membangkitkan kesadaran pembaca tentang pikiran atau perasaan penulis tentang karya seni.
Langkah - langkah Membuat Esai
Ada beberapa langkah dalam membuat esai, yaitu :
1. Tentukan Topik. Bila topik telah ditentukan, maka tidak ada kebebasan untuk memilih. Namun demikian, bukan berarti penulis siap untuk menuju langkah berikutnya. Pikirkan terlebih dahulu tipe naskah yang akan ditulis. Apakah berupa tinjauan umum, atau analisis topik secara khusus? Jika hanya merupakan tinjauan umum, penulis dapat langsung menuju ke langkah berikutnya. Tapi bila penulis ingin melakukan analisis khusus, topiknya harus benar-benar spesifik. jika topik masih terlalu umum, penulis dapat mempersempit topiknya. Sebagai contoh, bila topik tentang "Indonesia" adalah satu topik yang masih sangat umum. Jika tujuannya menulis sebuah gambaran umum (overview), maka topik ini sudah tepat. Namun bila penulis ingin membuat analisis singkat, maka dapat mempersempit topik menjadi "Kekayaan Budaya Indonesia" atau "Situasi Politik di Indonesia". Setelah yakin akan apa yang dituli, penulis bisa melanjutkan ke langkah berikutnya. Bila topik belum ditentukan, maka tugas penulis jauh lebih berat. Disisi lain, sebenarnya penulis memiliki kebebasan memilih topik yang disukai, sehingga biasanya membuat esai jauh lebih kuat dan berkarakter.
2. Buatlah outline atau garis besar ide-ide. Tujuan dari pembuatan outline adalah meletakkan ide-ide tentang topik di dalam naskah dengan format yang terorganisir, caranya :
a) Mulailah dengan menulis topik dibagian atas
b) Tuliskan angka romawi I,II,III disebelah kiri halaman tersebut, dengan jarak yang cukup lebar diantaranya.
c) Tuliskan garis besar ide tentang topik yang anda maksud :
1. Jika mencoba meyakinkan, berikan argumentasi terbaik
2. Jika menjelaskan satu proses, tuliskan langkah-langkahnya sehingga dapat dipahami pembaca,
3. Jika mencoba menginformasikan sesuatu, jelaskan kategori utama dari informasi tersebut.
4. Pada masing-masing romawi, tuliskan A,B, dan C menurun di sisi kiri halaman tersebut.
Tuliskan fakta atau informasi yang mendukung ide utama.
3. Tuliskan esai dalam kalimat yang singkat dan jelas. Suatu pernyataan esai mencerminkan isi esai dan point penting yang akan disampaikan oleh pengarangnya. Setelah menentukan topik dari esai, penulis harus melihat kembali outline yang telah dibuat, dan memutuskan poin penting apa yang akan di buat. Pernyataan esai harus terdiri dari dua bagian, yaitu :
a. Bagian pertama menyatakan topik. contoh : Budaya Indonesia, Korupsi di Indonesia.
b. Bagian kedua menyatakan poin-poin dari esai. Contoh : memiliki kekayaan yang luar biasa, memerlukan waktu yang panjang untuk memberantasnya, dan seterusnya.
4. Tuliskan tubuh esai. Mulailah dengan poin-poin penting kemudia buatlah beberapa sub topik dan kembangkan sub topik yang telah dibuat. Bagian ini merupakan bagian paling menyenangkan dari penulisan sebuah esai. Pada bagian ini penulis dapat menjelaskan, menggambarkan dan memberikan argumentasi dengan lengkap untuk topik yang telah dipilih. Masing-masing paragraf memiliki struktur yang serupa :
a). Mulailah dengan menulis ide besar dalam bentuk kalimat. Misalkan idenya adalah : "pemberantasan korupsi di Indonesia", tulislah : "Pemberantasan korupsi di Indonesia memerlukan kesabaran besar dan waktu yang lama".
b) Kemudian tuliskan masing-masing poin pendukung ide tersebut, namun sisakan empat sampai lima baris.
c) Pada masing-masing poin, tuliskan perluasan dari poin tersebut. Elaborasi ini dapat berupa deskripsi atau penjelasan atau diskusi.
d) Bila perlu, gunakan kalimat kesimpulan pada masing-masing paragraf. Setelah menuliskan tubuh esai, tulislah dua paragraf, yaitu : pendahuluan dan kesimpulan.
5. Buatlah paragraf pertama (pendahuluan). Beberapa tahap membuat paragraf pertama adalah :
a) Mulailah dengan menarik perhatian pembaca. Ini dapat dilakukan dengan cara-cara berikut ini :
- Memulai dengan suatu informasi nyata dan terpercaya. Informasi ini tidak perlu benar-benar baru untuk pembaca, namun bisa menjadi ilustrasi untuk poin yang dibuat.
- Memulai dengan suatu anekdot, yaitu suatu cerita yang menggambarkan poin yang di maksud. Berhati-hatilah dalam membuat anekdot. Meski anekdot ini efektif untuk membangun ketertarikan pembaca, harus digunakan dengan tepat dan hati-hati.
- Menggunakan dialog dalam dua atau tiga kalimat antara beberapa pembicara untuk menyampaikan poin.
b) Tambahkan satu atau dua kalimat yang akan membawa pembaca pada pernyataan esai.
c) Tutup paragraf dengan pernyataan esai.
6. Tulislah kesimpulan. Kesimpulan merupakan rangkuman dari poin-poin yang telah dikemukakan dan memberikan perspektif akhir penulis kepada pembaca. Tuliskan dalam tiga atau empat kalimat (namun jangan menulis ulang sama persis seperti dalam tubuh esai di atas) yang menggambarkan pendapat dan perasaan penulis tentang topik yang dibahas. Anekdot dapat juga digunakan untuk menutup esai.
7. Berikan sentuhan terakhir. Sentuhan terakhir dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini :
a) Teliti urutan paragraf mana yang paling kuat? Letakkan paragraf terkuat pada urutan pertama, dan paragraf terlemah di tengah. Namun urutan tersebut harus masuk akal. Jika naskahnya menjelaskan suatu proses, maka harus mempertahankan urutan yang telah dibuat.
b) Teliti format penulisan seperti margin, spasi, nama, tanggal dan sebagainya.
c) Teliti tulisan. Perkuat poin yang lemah dengan merevisi tulisan yang telah rampung. Baca dan baca kembali naskah tersebut.
d) Apakah masuk akal? Tinggalkan dulu naskah selama beberapa jam, kemudian baca kembali. Apakah masih masuk akal?
e) Apakah kalimat satu dengan yang lain mengalir dengan halus dan lancar? Bila tidak, tambahkan beberapa kata dan frase untuk menghubungkannya atau tambahkan satu kalimat yang berkaitan dengan kalimat sebelumnya.
f) Teliti kembali penulisan dan tata bahasa anda.
Struktur esai.
Pada dasarnya, sebuah esai terbagi minimum dalam lima paragraf, yaitu :
1. Paragraf Pertama. Dalam paragraf ini penulis memperkenalkan topik yang akan dikemukakan berikut esainya. Esai ini harus dikemukakan dalam kalimat yang singkat dan jelas, sedapat mungkin pada kalimat pertama. Selanjutnya pembaca diperkenalkan pada tiga paragraf berikutnya yang mengembangkan esai tersebut dalam beberapa sub topik.
2. Paragraf Kedua sampai Keempat. Ketiga paragraf ini disebut tubuh dari sebuah esai yang memiliki struktur yang sama. Kalimat pendukung esai dan argumen-argumennyadituliskan sebagai analisa dengan melihat relevansi dan relasinya dengan masing-masing sub topik.
3. Paragraf Akhir. Paragraf terakhir merupakan paragraf kesimpulan. Tuliskan kembali esai dan sub topik yang telah dibahas dalam parahraf kedua sampai keempat sebagai sebuah sintesis untuk meyakinkan pembaca.
Opini
Opini adalah pendapat, ide atau pikiran untuk menjelaskan kencenderungan atau preferensi tertentu terhadap perspektif dan ideologi akan tetapi bersifat tidak objektif karena belum mendapatkan pemastian atau pengujian, dapat pula merupakan sebuah pernyataan tentang sesuatu yang berlaku pada masa depan dan kebenaran atau kesalahannya serta tidak dapat langsung ditentukan misalnya menurut pembuktian melalui induksi.
Jenis-jenis opini :
-Opini personal adalah opini yang berasal hanya dari 1 individu
-Opini masyarakat adalah opini yang berasal dari sejumlah individu tetapi belum terukur tingkat kepercayaannya.
-Opini publik
a) Opini publik adalah suatu campuran yang terdiri dari berbagai macam pikiran, kepercayaan, paham, anggapan, prasangka, dan hasrat
b)Opini publik adalah oebdapat rata-rata kelompok tertentu atas suatu hal yang penting
c) Opini publik adalah pendapat sejumlah individu yang sudah terukur tingkat kepercayaannya.
2. Buatlah outline atau garis besar ide-ide. Tujuan dari pembuatan outline adalah meletakkan ide-ide tentang topik di dalam naskah dengan format yang terorganisir, caranya :
a) Mulailah dengan menulis topik dibagian atas
b) Tuliskan angka romawi I,II,III disebelah kiri halaman tersebut, dengan jarak yang cukup lebar diantaranya.
c) Tuliskan garis besar ide tentang topik yang anda maksud :
1. Jika mencoba meyakinkan, berikan argumentasi terbaik
2. Jika menjelaskan satu proses, tuliskan langkah-langkahnya sehingga dapat dipahami pembaca,
3. Jika mencoba menginformasikan sesuatu, jelaskan kategori utama dari informasi tersebut.
4. Pada masing-masing romawi, tuliskan A,B, dan C menurun di sisi kiri halaman tersebut.
Tuliskan fakta atau informasi yang mendukung ide utama.
3. Tuliskan esai dalam kalimat yang singkat dan jelas. Suatu pernyataan esai mencerminkan isi esai dan point penting yang akan disampaikan oleh pengarangnya. Setelah menentukan topik dari esai, penulis harus melihat kembali outline yang telah dibuat, dan memutuskan poin penting apa yang akan di buat. Pernyataan esai harus terdiri dari dua bagian, yaitu :
a. Bagian pertama menyatakan topik. contoh : Budaya Indonesia, Korupsi di Indonesia.
b. Bagian kedua menyatakan poin-poin dari esai. Contoh : memiliki kekayaan yang luar biasa, memerlukan waktu yang panjang untuk memberantasnya, dan seterusnya.
4. Tuliskan tubuh esai. Mulailah dengan poin-poin penting kemudia buatlah beberapa sub topik dan kembangkan sub topik yang telah dibuat. Bagian ini merupakan bagian paling menyenangkan dari penulisan sebuah esai. Pada bagian ini penulis dapat menjelaskan, menggambarkan dan memberikan argumentasi dengan lengkap untuk topik yang telah dipilih. Masing-masing paragraf memiliki struktur yang serupa :
a). Mulailah dengan menulis ide besar dalam bentuk kalimat. Misalkan idenya adalah : "pemberantasan korupsi di Indonesia", tulislah : "Pemberantasan korupsi di Indonesia memerlukan kesabaran besar dan waktu yang lama".
b) Kemudian tuliskan masing-masing poin pendukung ide tersebut, namun sisakan empat sampai lima baris.
c) Pada masing-masing poin, tuliskan perluasan dari poin tersebut. Elaborasi ini dapat berupa deskripsi atau penjelasan atau diskusi.
d) Bila perlu, gunakan kalimat kesimpulan pada masing-masing paragraf. Setelah menuliskan tubuh esai, tulislah dua paragraf, yaitu : pendahuluan dan kesimpulan.
5. Buatlah paragraf pertama (pendahuluan). Beberapa tahap membuat paragraf pertama adalah :
a) Mulailah dengan menarik perhatian pembaca. Ini dapat dilakukan dengan cara-cara berikut ini :
- Memulai dengan suatu informasi nyata dan terpercaya. Informasi ini tidak perlu benar-benar baru untuk pembaca, namun bisa menjadi ilustrasi untuk poin yang dibuat.
- Memulai dengan suatu anekdot, yaitu suatu cerita yang menggambarkan poin yang di maksud. Berhati-hatilah dalam membuat anekdot. Meski anekdot ini efektif untuk membangun ketertarikan pembaca, harus digunakan dengan tepat dan hati-hati.
- Menggunakan dialog dalam dua atau tiga kalimat antara beberapa pembicara untuk menyampaikan poin.
b) Tambahkan satu atau dua kalimat yang akan membawa pembaca pada pernyataan esai.
c) Tutup paragraf dengan pernyataan esai.
6. Tulislah kesimpulan. Kesimpulan merupakan rangkuman dari poin-poin yang telah dikemukakan dan memberikan perspektif akhir penulis kepada pembaca. Tuliskan dalam tiga atau empat kalimat (namun jangan menulis ulang sama persis seperti dalam tubuh esai di atas) yang menggambarkan pendapat dan perasaan penulis tentang topik yang dibahas. Anekdot dapat juga digunakan untuk menutup esai.
7. Berikan sentuhan terakhir. Sentuhan terakhir dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini :
a) Teliti urutan paragraf mana yang paling kuat? Letakkan paragraf terkuat pada urutan pertama, dan paragraf terlemah di tengah. Namun urutan tersebut harus masuk akal. Jika naskahnya menjelaskan suatu proses, maka harus mempertahankan urutan yang telah dibuat.
b) Teliti format penulisan seperti margin, spasi, nama, tanggal dan sebagainya.
c) Teliti tulisan. Perkuat poin yang lemah dengan merevisi tulisan yang telah rampung. Baca dan baca kembali naskah tersebut.
d) Apakah masuk akal? Tinggalkan dulu naskah selama beberapa jam, kemudian baca kembali. Apakah masih masuk akal?
e) Apakah kalimat satu dengan yang lain mengalir dengan halus dan lancar? Bila tidak, tambahkan beberapa kata dan frase untuk menghubungkannya atau tambahkan satu kalimat yang berkaitan dengan kalimat sebelumnya.
f) Teliti kembali penulisan dan tata bahasa anda.
Struktur esai.
Pada dasarnya, sebuah esai terbagi minimum dalam lima paragraf, yaitu :
1. Paragraf Pertama. Dalam paragraf ini penulis memperkenalkan topik yang akan dikemukakan berikut esainya. Esai ini harus dikemukakan dalam kalimat yang singkat dan jelas, sedapat mungkin pada kalimat pertama. Selanjutnya pembaca diperkenalkan pada tiga paragraf berikutnya yang mengembangkan esai tersebut dalam beberapa sub topik.
2. Paragraf Kedua sampai Keempat. Ketiga paragraf ini disebut tubuh dari sebuah esai yang memiliki struktur yang sama. Kalimat pendukung esai dan argumen-argumennyadituliskan sebagai analisa dengan melihat relevansi dan relasinya dengan masing-masing sub topik.
3. Paragraf Akhir. Paragraf terakhir merupakan paragraf kesimpulan. Tuliskan kembali esai dan sub topik yang telah dibahas dalam parahraf kedua sampai keempat sebagai sebuah sintesis untuk meyakinkan pembaca.
Opini
Opini adalah pendapat, ide atau pikiran untuk menjelaskan kencenderungan atau preferensi tertentu terhadap perspektif dan ideologi akan tetapi bersifat tidak objektif karena belum mendapatkan pemastian atau pengujian, dapat pula merupakan sebuah pernyataan tentang sesuatu yang berlaku pada masa depan dan kebenaran atau kesalahannya serta tidak dapat langsung ditentukan misalnya menurut pembuktian melalui induksi.
Jenis-jenis opini :
-Opini personal adalah opini yang berasal hanya dari 1 individu
-Opini masyarakat adalah opini yang berasal dari sejumlah individu tetapi belum terukur tingkat kepercayaannya.
-Opini publik
a) Opini publik adalah suatu campuran yang terdiri dari berbagai macam pikiran, kepercayaan, paham, anggapan, prasangka, dan hasrat
b)Opini publik adalah oebdapat rata-rata kelompok tertentu atas suatu hal yang penting
c) Opini publik adalah pendapat sejumlah individu yang sudah terukur tingkat kepercayaannya.
Comments
Post a Comment