Apa pengertian dari :
a. Amorf
b. Kristalin
c. Semi Kristalin
d. Kristal
e. Habit Kristal
f. Polimorf
g. Sistem penghantaran obat (DDS)
h. Bentuk sediaan (Dosage Forms)
Jawab :
a. Amorf adalah tidak mempunyai bentuk atau tidak jelas bentuknya; (KBBI online). Amorf (Amorphous), merupakan definisi struktural dari suatu material, dimana atom-atomnya tersusun secara tidak teratur, sehingga panjang dan sudut ikatan antar atom juga tidak teratur. Kasus inilah yang diketahui sebgai bentuk penyimpangan struktural. susunan partikel dalam padatan amorf sebagian teratur dan sedikit agak mirip dengan padatan kristalin. Namun, keteraturan ini, terbatas dan tidak muncul di keseluruhan padatan. Banyak padatan amorf disekitar kita, seperti gelas, karet dan polietena memiliki keteraturan sebagian. (dikutip dari : Konsep Dasar Dalam Fisika Keramik; masudahkusuma.blogspot.com)
b. Istilah kristalin digunakan dalam metode kristalografi konvensional, yaitu pada molekul-molekul anorganik yang biasanya berupa padatan atau logam. jika membahas masalah kristalinitas, maka akan muncul dua macam istilah yaitu kristalin dan amorf. Suatu polimer secara luas dapat disebut kristalin jika mempunyai sederetan keteraturan tiga dimensi yang biasanya disebabkan oleh adanya lipatan intramolekul atau susunan rantai yang berdekatan. polimer sintesis dapat terdiri dari daerah kristalin dan amorf. Derajat kristalinitas dapat dinyatakan dalam fraksi berat atau fraksi volume daerah kristalin. Haanya sedikit sekali polimer yang seluruhnya kristalin .(sumber : Morfologi polimer; www.ilmukimia.org)
c. Semi kristalin adalah zat padat yang tersusun dari Kristalin dan Amorf (contoh : avicel, paravin, selilose mikrokristalin). (sumber : Rangkuman FisFar; erlianff07.web.unair.ac.id)
d. Kristal (Crystalline) adalah definisi struktural dari suatu material, dimana atom-atomnya tersusun secara teratur berdasarkan panjang dan sudut ikatan yang teratur. Meskipun demikian, dapat pula dijumpai adanya penyimpangan struktural pada beberapa jjenis material. Sebuah kristal ideal disusun oleh satuan-satuan struktural yang identik secara berulang-ulang yang tak hingga di dalam ruang. semua struktur kristal dapat digambarkan atau dijelaskan dalam istilah-istilah lattice (kisi) dan sebuah basis yang ditempelkan pada setiap titik lattice (kisi). Kristal yang umum kita lihat adalah natrium klorida, tembaga sulfat hidrat, dan kuarsa. Letak partikel penyusun padatan kristalin (ion, atom, atau molekul) biasanya dinyatakan dengan kisi, dan letak setiap partikel disebut titik kisi. Satuan pengulangan terkecil kisi disebut dengan sel satuan. (Sumber : Konsep Dasar Dalam Fisika Keramik; masudahkusuma.blogspot.com)
e. Habit Kristal adalah kristal yang mana bentuk eksternalnya berbeda sedangkan bentuk internalnya sama, biasanya terjadi karena adanya kejenuhan dari suatu larutan /rekristalisasi. (sumber : rangkuman Fisfar; erlian-ff07.web.unair.ac.id)
f. Polimorf adalahsenyawa organik yang memiliki bentuk kristal dan energi yang berlainan. (sumber: rangkuman FisFar; erlian-ff07.web.unair.ac.id)
Polimorf adalah satu senyawa yang membentuk kristal dalam berbagai bentuk tergantung pada kondisi pertumbuhan kristal (temperature, tekanan, pengotor, kecepatan tumbuh,dll). Polimorf dari senyawa yang sama akan memiliki sifat fisik berbeda seperti density, kapasitas panas, titik leleh, konduktivitas termal, dan aktivitas optik. Contoh :
Calcium carbonate : Calcite (trigonal-rhombohedral)
aragonite ( orthorhombic)
vaterite ( hexagonal)
Carbon : graphite (hexagonal)
diamond ( regular)
Silicon dioxide : cristobalite (regular)
tridymite (hexagonal)
quartz (trigonal)
g. Istilah "Sistem Penghantaran Obat"(SPO) atau Drug Delivery System pada dasarnya adalah istilah yang menggambarkan bagaimana suatu obat dapat sampai ke tempat target aksinya. Istilah ini juga sering dipertukarkan dengan drug product (produk obat) dosage form. Hanya saja, istilah SPO memiliki konsep yang lebih comprehensive yang meliputi : formulasi obat, interaksi yang mungkin terjadi antara obat yang satu dengan obat yang lainnya, matriks, container, dan pasien. (sumber: Sistem Penghantaran Obat ; coretanfifi.wordpress.com)
h. Bentuk Sediaan (Dosage Form) adalah bentuk dari suatu obat berdasarkan proses pembuatan dari obat tersebut dalam bentuk akan digunakan. Berikut adalah beberapa macam bentuk sediaan obat :
1. Pulvis (serbuk) adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, ditunjukan untuk oral atau pemakaian luar
2. Tablet adalah sediaan padat yang mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Beberapa contoh tablet diantaranya tablet kunyah, tablet salut, tablet lepas lambat, tablet hisap, tablet sublingul dan tablet bucal, tablet effervescent, serta tablet vaginal.
3. Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat melarut. Kapsul cangkang keras dapat diisi dengan serbuk, butiran atau granul, bahan semi padat atau cairan dan kapsul atau tablet kecil.
4. Pil dalam bentuk sediaan padat berupa massa bulat, mengandung satu atau lebih bahan obat dan dimaksudkan untuk pemakaian secara oral, pil mempunyai berat 60 mg-300mg, sedangkan bentuk sediaan yang kurang 60mg disebut granul dan bentuk sediaan dengan berat lebih dari 300 mg disebut boli.
5. Implan pelet adalah sediaan dengan massa padat steril berupa ukuran kecil, berisi obat dengan kemurnian tinggi. Dibuat dengan cara pengempaan (pencetakan). Implan dimaksudkan untuk ditanam dalam tubuh manusia, biasanya secara subkutan. Nantinya diharapkan memperoleh pelepasan obat secara berkesinambungan dalam jangka waktu yang lama.
a. Amorf
b. Kristalin
c. Semi Kristalin
d. Kristal
e. Habit Kristal
f. Polimorf
g. Sistem penghantaran obat (DDS)
h. Bentuk sediaan (Dosage Forms)
Jawab :
a. Amorf adalah tidak mempunyai bentuk atau tidak jelas bentuknya; (KBBI online). Amorf (Amorphous), merupakan definisi struktural dari suatu material, dimana atom-atomnya tersusun secara tidak teratur, sehingga panjang dan sudut ikatan antar atom juga tidak teratur. Kasus inilah yang diketahui sebgai bentuk penyimpangan struktural. susunan partikel dalam padatan amorf sebagian teratur dan sedikit agak mirip dengan padatan kristalin. Namun, keteraturan ini, terbatas dan tidak muncul di keseluruhan padatan. Banyak padatan amorf disekitar kita, seperti gelas, karet dan polietena memiliki keteraturan sebagian. (dikutip dari : Konsep Dasar Dalam Fisika Keramik; masudahkusuma.blogspot.com)
b. Istilah kristalin digunakan dalam metode kristalografi konvensional, yaitu pada molekul-molekul anorganik yang biasanya berupa padatan atau logam. jika membahas masalah kristalinitas, maka akan muncul dua macam istilah yaitu kristalin dan amorf. Suatu polimer secara luas dapat disebut kristalin jika mempunyai sederetan keteraturan tiga dimensi yang biasanya disebabkan oleh adanya lipatan intramolekul atau susunan rantai yang berdekatan. polimer sintesis dapat terdiri dari daerah kristalin dan amorf. Derajat kristalinitas dapat dinyatakan dalam fraksi berat atau fraksi volume daerah kristalin. Haanya sedikit sekali polimer yang seluruhnya kristalin .(sumber : Morfologi polimer; www.ilmukimia.org)
c. Semi kristalin adalah zat padat yang tersusun dari Kristalin dan Amorf (contoh : avicel, paravin, selilose mikrokristalin). (sumber : Rangkuman FisFar; erlianff07.web.unair.ac.id)
d. Kristal (Crystalline) adalah definisi struktural dari suatu material, dimana atom-atomnya tersusun secara teratur berdasarkan panjang dan sudut ikatan yang teratur. Meskipun demikian, dapat pula dijumpai adanya penyimpangan struktural pada beberapa jjenis material. Sebuah kristal ideal disusun oleh satuan-satuan struktural yang identik secara berulang-ulang yang tak hingga di dalam ruang. semua struktur kristal dapat digambarkan atau dijelaskan dalam istilah-istilah lattice (kisi) dan sebuah basis yang ditempelkan pada setiap titik lattice (kisi). Kristal yang umum kita lihat adalah natrium klorida, tembaga sulfat hidrat, dan kuarsa. Letak partikel penyusun padatan kristalin (ion, atom, atau molekul) biasanya dinyatakan dengan kisi, dan letak setiap partikel disebut titik kisi. Satuan pengulangan terkecil kisi disebut dengan sel satuan. (Sumber : Konsep Dasar Dalam Fisika Keramik; masudahkusuma.blogspot.com)
e. Habit Kristal adalah kristal yang mana bentuk eksternalnya berbeda sedangkan bentuk internalnya sama, biasanya terjadi karena adanya kejenuhan dari suatu larutan /rekristalisasi. (sumber : rangkuman Fisfar; erlian-ff07.web.unair.ac.id)
f. Polimorf adalahsenyawa organik yang memiliki bentuk kristal dan energi yang berlainan. (sumber: rangkuman FisFar; erlian-ff07.web.unair.ac.id)
Polimorf adalah satu senyawa yang membentuk kristal dalam berbagai bentuk tergantung pada kondisi pertumbuhan kristal (temperature, tekanan, pengotor, kecepatan tumbuh,dll). Polimorf dari senyawa yang sama akan memiliki sifat fisik berbeda seperti density, kapasitas panas, titik leleh, konduktivitas termal, dan aktivitas optik. Contoh :
Calcium carbonate : Calcite (trigonal-rhombohedral)
aragonite ( orthorhombic)
vaterite ( hexagonal)
Carbon : graphite (hexagonal)
diamond ( regular)
Silicon dioxide : cristobalite (regular)
tridymite (hexagonal)
quartz (trigonal)
g. Istilah "Sistem Penghantaran Obat"(SPO) atau Drug Delivery System pada dasarnya adalah istilah yang menggambarkan bagaimana suatu obat dapat sampai ke tempat target aksinya. Istilah ini juga sering dipertukarkan dengan drug product (produk obat) dosage form. Hanya saja, istilah SPO memiliki konsep yang lebih comprehensive yang meliputi : formulasi obat, interaksi yang mungkin terjadi antara obat yang satu dengan obat yang lainnya, matriks, container, dan pasien. (sumber: Sistem Penghantaran Obat ; coretanfifi.wordpress.com)
h. Bentuk Sediaan (Dosage Form) adalah bentuk dari suatu obat berdasarkan proses pembuatan dari obat tersebut dalam bentuk akan digunakan. Berikut adalah beberapa macam bentuk sediaan obat :
1. Pulvis (serbuk) adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, ditunjukan untuk oral atau pemakaian luar
2. Tablet adalah sediaan padat yang mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Beberapa contoh tablet diantaranya tablet kunyah, tablet salut, tablet lepas lambat, tablet hisap, tablet sublingul dan tablet bucal, tablet effervescent, serta tablet vaginal.
3. Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat melarut. Kapsul cangkang keras dapat diisi dengan serbuk, butiran atau granul, bahan semi padat atau cairan dan kapsul atau tablet kecil.
4. Pil dalam bentuk sediaan padat berupa massa bulat, mengandung satu atau lebih bahan obat dan dimaksudkan untuk pemakaian secara oral, pil mempunyai berat 60 mg-300mg, sedangkan bentuk sediaan yang kurang 60mg disebut granul dan bentuk sediaan dengan berat lebih dari 300 mg disebut boli.
5. Implan pelet adalah sediaan dengan massa padat steril berupa ukuran kecil, berisi obat dengan kemurnian tinggi. Dibuat dengan cara pengempaan (pencetakan). Implan dimaksudkan untuk ditanam dalam tubuh manusia, biasanya secara subkutan. Nantinya diharapkan memperoleh pelepasan obat secara berkesinambungan dalam jangka waktu yang lama.
Comments
Post a Comment