Skip to main content

ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA

Anatomi atau ilmu urai adalah ilmu yang mempelajari susunan tubuh dan hubungan bagian-bagiannya satu sama lain.
Mengapa seorang Farmasis mempelajari Anatomi dan Fisiologi Manusia? Bukannya Farmasi mempelajari yang berkaitan dengan obat? Ya, seorang Farmasis wajib mengetahui tentang tubuh seorang manusia yang sehat dan manusia yang sakit. Farmasis juga belajar tentang bagaimana sistem pencernaan, sistem pernafasan dan sistem lainnya. Hal ini berpengaruh pada penggunaan obat di tubuh manusia agar tepat sasaran.
Hal dasar yang harus di ketahui di mata kuliah Anatomi dan Fisiologi Manusia adalah menggetahui bahasa latin dari setiap organ, gerak dan arah dari Manusia.

Berikut adalah nama-nama latin dari bagian tubuh manusia :

Kardio : jantung
Pulmo : paru-paru
Hepar : hati
Gastrin ; Ventrikulus : lambung
Integumen : kulit
Musci : otot
Feses : Kotoran
Dagu : Mental
Hidung : Nassal
Kolon : usus besar
Musci : otot
Esophagus : kerongkongan
Gastro / Gaster : perut
Illeum : usus halus
Duodenum : usus 12 jari


Nama Latin Tulang Manusia :
Tulang dahi : frontal
Tulang ubun-ubun: parietal
Tulang kepala belakang: osipital
Tulang pelipis : temporal
Tulang pipi : zigomatik
Tulang baji : sphenoid
Tulang rahang bawah : mandibula
Tulang rahang atas : maksila
Tulang air mata : lakrimal
Tulang Pinggang : Vertebrata lumbal
Kepala tulang dada : manubrium
Badan tulang dada : korpus
Taju pedang : xiphoid prosesus
Tulang selangka : klavikula
Tulang belikat : skapikula
Tulang lengan atas : humerus
Tulang pengumpil : radius
Tulang hasta: ulna
Tulang pergelangan tangan : karpus
Tulang telapak tangan : metakarpus
Tulang jari-jari tangan : falanges
Tulang usus : ilium
Tulang kemaluan : pubis
Tulang duduk : iscium
Tulang paha : femur
Tulang tempurung lutut : patela
Tulang kering : tibia
Tulang betis : fibula
Tulang pergelangan kaki : tarsus
Tulang telapak kaki : metatarsus
Tulang jari-jari kaki : falanges (sama dengan jari-jari pada tangan)

Comments

Popular posts from this blog

FORDAS(Formulasi Dasar) I

1. MENARA CAWAN PENGUAP Wadah dan alat : cawan penguap, penara, anak timbangan, jika diperlukan kelereng dan pinset. Timbangan : Timbangan gram balance Cara : Wadah ditara dahulu dengan penara yang mudah dibersihkan dan tidak berkarat sampai didapat kesetaraan. Setelah timbangan setara, cawan penguap diletakkan di pinggan sebelah kiri dan butir penara dengan wadahnya diletakkan dipinggan sebelah kanan sampai setara, penahan gandar dinaikan, bila belum setara butir penara ditambahkan atau dikurangi sampai dicapai kesetaraan, jika diperlukan anak timbangan maka anak timbangan diluar wadah penara. Alasan : Untuk menimbang zat-zat tertentu yang memerlukan wadah (seperti zat cair), Untuk meleburkan basis salep/suppositoria, Untuk menimbang zat cair dalam jumlah besar. 2. MENARA GELAS ARLOJI Wadah dan alat : Gelas arloji, penara, kelereng Timbangan : Timbangan gram balance Cara : Wadah ditara dahulu dengan penara yang mudah dibersihkan dan tidak berkarat sampai didapat kes

Berbagi Ilmu (Soal-soal part 1)

Hai teman-teman, kali ini saya akan berbagi soal-soal tentang PERSENTASE untuk mahasiswa farmasi smt 1 di matakuliah matematika dasar, dan akan ada pembahasannya juga. :) R/ KMNO 4  0,02 %                Aqua qs ad 240           Pertanyaan: a) Berapa jumlah total larutan dalam resep?                             b) Berapa gram KMNO 4 yang dibutuhkan?                             c) Berapa 1% dari total larutan?           Jawab :           a) 240 ml (berdasarkan jumlah di resep karena ada tulisan ad "sampai")           b)           c)  Resep mana yang tidak sama ?           a) R/ Silvernitrat 1%                   aqua ad 90 ml           b) R/ Silvernitrat 1 g                    aqua ad 90 ml           c) R/ Silvernitrat 0,9 g                   aqua ad 90 ml            Jawab :           Resep a)   4 gram sukrosa dilarutkan dalam 250 ml aquadest. Berapa persenkah kandungan sukrosa tersebut?            Jawab :     Suatu sediaan inj

FORDAS I (FORMULASI DASAR I)

Larutan (1 fase)           emulsi / suspensi (2 fase)           solven berkhasiat : gliserin                       tak berkhasiat : air, aquadest           larutan : jenuh dan tidak jenuh           Kekurangan :  Lebih mahal  penyimpanan (butuh tempat) aroma dan rasa bisa tertutupi sempurna tidak praktis Jika bahan obat sukar larut maka? dipanaskan ditambahkan larutan untuk meningkatkan kelarutan dikocok/diaduk like disilvelike kombinasi pelarut (cosolven) Suspensi  jika dimasukan lewat intramuskular, maka melalui otot ( gluteus maximus, detolideus) contoh penicilin, KB. Lewat intratekal (sumsum tulang belakang) Ukurannya seragam dan tidak boleh terlalu kecil Oral ; dry sirup, antasida topical : caladin lotion, manalotion, lulur kocok jika padatan larut maka akan tidak stabil dan menjadi cakcing Cara pembuatan Benthonit maghma buku Remington :  Bentonit Magma (Remington’s Pharmaceutical care hal 1073) Preparation: Sprinkle bentonit